Padadasarnya,pemakaian pupuk anorganik terus menerus sampai pada tahap tertentu ternyata dapat berakibat buruk bagi kondisi hara tanah.Pupuk anorganik akan terakumulasi dalam tanah an meyebabkan kekurangan hara.Tanah yang sering diberi pupuk anorgaik lam kelamaan akan menjadi keras,sehingga sulit diolah dan mengganggu pertumbuhan tanaman.Karena itu,pemanfaatan pupuk organik untuk tanah PupukMutiara Kelebihan dan kekurangan pupuk mutiara biru dan merah NPK 16 16 16 ⚡ Pupuk untuk anggrek, sawit, singkong, cabe, cengkeh ⭐ Pupuk dibedakan menjadi dua jenis senyawa penyusun yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Salah satu anorganik adalah pupuk mutiara, lalu hal apa saja kah yang mebedakan pupuk ini dengan pupuk lain ? Berikutkelebihan dan kekurangan metode monokultur. melalui penggunaan pupuk dan pestisida sintetis dalam jumlah besar. Ini juga berarti bahwa sumber daya air akan dipengaruhi oleh bahan kimia anorganik yang dipompa petani ke tanaman dan tanah. 6. Efek Negatif Terhadap Ekosistem Alam. Kekurangandan keunggulan pupuk organik dan anorganik, Fungsi pupuk adalah sebagai salah satu sumber zat hara buatan yang diperlukan untuk mengatasi kekurangan nutrisi terutama unsur-unsur nitrogen , fosfor, dan kalium.. 13 kelebihan pupuk organik dibanding kimia - gerbang pertanian, 13 kelebihan pupuk organik dibanding pupuk kimia antara lain . MENURUT Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pupuk merupakan penyubur tanaman yang ditambahkan ke tanah untuk menyediakan senyawa unsur yang diperlukan oleh tanaman. Pupuk organik adalah salah satu jenis pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Biasanya, pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair dan digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Baca juga Kabar Baik, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas untuk Pabrik Pupuk Tahun Depan Aman Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa, limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota sampah. Jenis-jenis Pupuk Organik 1. Pupuk Kandang Berasal dari kotoran hewan ternak maupun unggas seperti sapi, kerbau, kambing, domba, kuda, kelinci dan ayam. Pupuk jenis ini efektif untuk menyuburkan tanah dan tumbuhan karena mengandung banyak unsur hara atau nutrisi makro seperti fosfor, nitrogen, dan kalium, serta unsur mikro seperti magnesium, sulfur, kalsium, besi, natrium, molibdenum, dan tembaga. 2. Pupuk Hijau Berbahan dasar dari tanaman terlebih kacang-kacangan karena memiliki kandungan nitrogen yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya. Selain itu, kacang-kacangan juga mudah terurai sehingga penyediaan hara menjadi lebih cepat. 3. Pupuk Kompos Terbentuk dari sisa bahan organik yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan limbah organik secara alami dengan cara dekomposisi atau fermentasi. Materi yang diuraikan melalui proses biologis ini melibatkan bantuan mikroorganisme jamur, bakteri, atau kapang dan makroorganisme cacing tanah. Seperti Bokashi, kompos jerami dan trico kompos. 4. Pupuk Hayati Bekerja dengan memanfaatkan organisme hidup dan biasanya secara langsung meningkatkan kesuburan tanah dengan menambahkan nutrisi ke dalam tanah. Fungsi dari pupuk ini antara lain untuk membantu memperbaiki struktur tanah dan memproduksi nutrisi bagi tanah dan tanaman, serta memangkas pertumbuhan parasit bagi tanaman. 5. Humus Merupakan unsur organik yang berasal dari proses dekomposisi atau pelapukan dari daun-daunan dan ranting tanaman yang membusuk. Selain dedaunan dan ranting pohon yang berjatuhan, untuk membuat humus diperlukan bahan baku seperti limbah dari pertanian dan peternakan, makanan, kayu, atau sampah rumah tangga. Humus dapat membantu meningkatkan kadar air tanah, mencegah erosi, serta mempercepat proses penghancuran senyawa beracun dalam tanah. 6. Pupuk Serasah Memiliki senyawa berbasis karbon yang terbuat dari limbah organik nabati atau komponen tanaman yang sudah tidak lagi terpakai dan berubah warna dan bentuk, seperti jerami, sabut kelapa, dan rumput. Pupuk jenis ini bermanfaat untuk menyuburkan tanah juga menjaga kelembapan dan tekstur tanah agar tetap baik dan mencegah penyakit pada tanaman akibat air hujan. 7. Pupuk Organik Cair Pada umumnya terbuat dari urine ternak atau hasil dari proses fermentasi bahan-bahan organik seperti buah-buahan busuk dan bahan pupuk organik lainnya. Pupuk ini praktis karena cara pemakaiannya yang mudah yaitu hanya dengan disemprotkan ke daun atau disiramkan ke tanah. 8. Pupuk Guano Berasal dari kotoran kelelawar atau guano, kotoran yang mengendap lama di dalam gua dan bercampur dengan tanah serta bakteri pengurai di sarang kelelawar bermanfaat sebagai pupuk untuk tanaman. Kelebihan Pupuk Organik Meningkatkan produktivitas dari lahan pertanian. Karena dengan meningkatnya kadar kandungan bahan organik dan unsur hara yang ada dalam tanah, maka dengan sendirinya akan memperbaiki sifat, kimia dan biologi tadi tanah atau lahan pertanian. Semakin mudahnya melakukan pengolahan lahan karena tanah semakin baik. Harga pupuk organik lebih murah,, dapat dibuat sendiri dan bahannya sangat mudah didapat dari alam. Pupuk organik mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibandingkan dengan pupuk kimia Pupuk organik akan memberikan kehidupan bagi mikroorganisme tanah sehingga kesuburan tanah meningkat Mempunyai kemampuan dalam memobilisasi atau menjembatani hara yang ada di tanah sehingga akan membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh tanaman. Mempunyai kemampuan dalam melepas hara tanah dengan sangat perlahan dan terus menerus, sehingga akan membantu mencegah terjadinya kelebihan suplai hara yang membuat tanaman keracunan. Mampu menjaga kelembaban dari tanah, sehingga akan mengurangi tekanan atau tegangan struktur tanah pada tanaman. Mampu membantu mencegah erosi lapisan atas tanah Mampu menjaga dan merawat tingkat kesuburan tanah Memberi manfaat untuk kesehatan manusia, karena banyak kandungan nutrisi dan lebih lengkap dan lebih banyak Pemberian pupuk organik pada tanah berpasir mengakibatkan daya ikat tanah meningkat. Beberapa ahli menyebutkan bahwa pemberian pupuk organik akan meningkatkan populasi musuh alami patogen sehingga akan menekan aktivitas saprofitik pathogen organisme pengganggu tanaman. Kekurangan Pupuk Organik Pupuk organik, terutama pupuk kandang, masih sering mengandung biji-bijian tanaman pengganggu. Biji-bijian yang termakan ternak tidak akan tercerna sehingga dapat tumbuh mengganggu tanaman. Pupuk organik sering menjadi faktor pembawa hama penyakit karena mengandung larva atau telur serangga sehingga tanaman dapat diserang. Kandungan unsur hara dalam pupuk organik sulit diprediksi Respon tanaman terhadap pupuk organik lebih lambat, karena pupuk organik bersifat slow release. Penerapan hasil bioteknologi, seperti pupuk mikroba, masih jarang digunakan. Sehingga penambahan jumlah mikroorganisme dalam tanah kurang optimal. Jika pupuk organik kompos yang diberikan masih mentah maka bahan organik akan diserang oleh mikroba sehingga unsur hara tanaman menjadi berkurang karena “dimakan” oleh mikroba-mikroba dari kompos mentah. OL-1 Pupuk adalah bahan yang memiliki kandungan atau beberapa unsur hara yang biasanya digunakan untuk tanaman yang berguna untuk membantu pertumbuhan tanaman agar lebih maksimal. Secara umum pupuk memiliki fungsi yaitu digunakan untuk sumber unsur hara tambahan yang diperlukan tanaman untuk mendukung proses pertumbuhannya, disamping itu juga pupuk berfungsi untuk memperbaiki sifat struktur tanah dan meningkatkan kemampuan tanah supaya baik digunakan untuk media tanam. Pupuk berdasarkan materialnya dibedakan menjadi 2 yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Perbedaan pupuk organik dan pupuk anorganik diantaranya ada dalam kandungannya, prosesnya, dan juga harganya. Pada dasarnya Unsur hara yang diperlukan oleh media tanam yaitu C, H, O, Zn, CI, B hara mikro, dan sebagainya. Pupuk bisa kita gunakan pada tanaman melalui daun, tanah, atau dengan diinjeksi ke batang tanaman. Kesalahan dalam menggunakan pupuk akan berdampak pada hasil akhir Cek juga Kenali jenis-jenis tanah dan pemanfaatannya Berikut perbedaan pupuk organik dan anorganik yang penting untuk di ketahui Pupuk organik Pupuk organik atau disebut juga pupuk alam adalah pupuk yang berasal dari bahan alam yaitu proses pelapukan dan penguraian bahan organik yang terdapat di alam seperti pupuk hijau atau kompos dan pupuk kandang yang berasal dari kotoran Pupuk organik mempunyai kelebihan diantaranya Salah satu perbedaan pupuk organik dan anorganik adalah pupuk organik mengandung unsur hara yang cukup lengkap, meskipun kadarnya tidak seperti pupuk anorganik yang memiliki kadar yang banyakDapat memperbaiki struktur tanah, karena pupuk organik membuat struktur tanah menjadi remah dan gemburPenggunaan pupuk organik dapat menaikkan daya serap tanah terhadap air, hal ini membantu tanaman tumbuh secara baik dan mencegah terjadinya kekeringanPerbedaan pupuk organik dan anorganik yang selanjunya yaitu pupuk organik dapat membantu meningkatkan aktivitas mikroorganisme, juga membantu menguraikan sejumlah nutrisi penting bagi tanaman hingga menjadi unsur atau senyawa yang memudahkan tanaman untuk Meskipun pupuk organik memiliki banyak sekali manfaat, akan tetapi pupuk organic pun memiliki kekurangan. Beberapa kekurangan pupuk organic diantaranya Kinerja yang lambat dibandingkan dengan pupuk anorganik karena proses penguraian membutuhkan lebih banyak waktu. Kurangnya efektifitas penyerapan, proses penyerapan pupuk organik lebih rendah dibandingkan dengan proses penyerapan pupuk anorganikDalam tingkat kelarutan, tidak seperti pupuk anorganik yang dapat langsung diserap oleh tanaman, pupuk organik lebih membutuhkan proses atau waktu hingga pupuk tersebut dapat diserap oleh tanamanKadar nutrisi, kadar unsur pupuk organik belum diketahui pasti kadar unsurnya, dan diperkirakan tidak setinggi dalam kadar pupuk anorganik Pupuk anorganik Berbeda dengan pupuk organik, pupuk anorganik adalah pupuk yang biasa dibuat di pabrik-pabrik, yang diperoleh dengan menambang bahan-bahan mineral contohnya natrium nitrat yang berasal dari alam yang diolah dan kemudian dikemas untuk di jual dan di pasaran. Pupuk anorganik contohnya SP36, urea, dan sebagainya. Seperti hal nya pupuk organik, pupuk anorganik memiliki kelebihan dan kekurangan Kelebihan dari pupuk anorganik adalah sebagai berikut Dari kadar nutrisi, perbedaan pupuk organic dan pupuk anorganik yaitu pupuk anorganik mengandung takaran unsur hara dan menyediakan nutrisi yang pas hal ini disebabkan karena pupuk anorganik telah dikalkulasikan sebelumnya ketika berada di pabrikKebutuhan pupuk anorganik tidak sebanyak pupuk organik sehingga akan lebih hemat biaya. Contohnya pada tanaman cabai dengan luas satu hektar yang membutuhkan pupuk ZA sebanyak 200 kg, akan tetapi pupuk kandang yang dibutuhkannya berkisar antara 15-20 pupuk organic dan anorganik yang selanjutnya adalah dalam tingkat kelarutan, pupuk anorganik bahan penyusunnya merupakan unsur sederhana maka hal ini dapat memudahkan penyerapan langsung oleh tanaman sehingga akan memaksimalkan pertumbuhan tanamanPerkembangan pelepasan nutrisi,dengan berat yang sama, pupuk anorganik menghasilkan efek reaksi pada tanah dan tanaman dengan penyerapan yang lebih cepat dan juga lebih efektif dibandingkan dengan pupuk organik. Meskipun mempunyai banyak keunggulan di banding pupuk organik, pupuk anorganik memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan dari pupuk anorganik adalah sebagai berikut Perbedaan pupuk organic dan anorganik yaitu salah satunya dalam penggunaan pupuk anorganik jika digunakan dalam jangka waktu yang lama dapat berakibat negatif, meskipun mempunyai banyak kelebihan akan tetapi jika digunakan dalam jangka waktu yang lama bisa memberikan dampak negatif yang mengakibatkan matinya mikroorganisme dalam tanah, yang dimana mikroorganisme tersebut mempunyai fungsi sebagai pengurai senyawa organikMemakai pupuk sesuai dosis, pupuk kimia ini akan lebih efektif digunakan apabila dengan dosis yang sesuai, karena jika berlebihan bukannya akan menambah kualitas tanaman malah akan membuat tanah menjadi asam, karena mineral pupuk yang tidak diserap oleh tanaman jika bereaksi dengan air maka tanah akan membentuk senyawa asamKandungan unsur haranya kurang lengkap, tidak seperti pupuk organic yang memiliki kandungan unsur hara yang cukup lengkap, pupuk anorganik hanya mengandung pupuk makro seperti N, P, KHarga yang sering melonjak, salah satu perbedaan pupuk organic dan anorganik yang selalu diperhatikan oleh para penggunanya yaitu harga pupuk anorganik yang terkadang melonjak disebabkan oleh kelangkaan dari pupuk itu sendiri, berbeda dengan pupuk organik yang diperoleh dari bahan alami. Berikut penjelasan umum mengenai perbedaan pupuk organik dan anorganik yang telah dijelaskan melalui kelebihan dan kekurangan dari pupuk organik dan pupuk anorganik diatas. Dapat disimpulkan bahwa, perbedaan pupuk organik dan anorganik memiliki keunggulannya masing-masing. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya, dan diusahakan menggunakan pupuk dengan seimbang agar kualitas tanaman kita tetap maksimal dan tidak menimbulkan efek negatif pada tanaman maupun pada media tanam. Tapi prinsipnya jenis pupuk organik ataupun pupuk anorganik sama-sama baik untuk pertumbuhan tanaman. Semoga bermanfaat! CEK JUGA 23 keuntungan bercocok tanam menggunakan sistem hidroponik Pupuk merupakan produk yang digunakan untuk memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Dimana pupuk ini salah satu mineral yang nantinya ikut ditaburkan dalam tanah atau media tanam, dengan tujuan untuk memenuhi unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Selama ini, terdapat dua jenis pupuk yang dikenal yakni pupuk organik dan pupuk anorganik. yuk simak perbedaan pupuk organik dan anorganik disini. 3 Perbedaan Jenis Pupuk Organik dan AnorganikBahan Baku PupukKandungan dan Manfaat PupukKelebihan dan Kekurangan Lantas, apa yang berbeda dari kedua jenis pupuk ini? Bahan Baku Pupuk Perbedaan paling dasar dari pupuk anorganik dengan organik adalah bahan baku pembuatan pupuk. Dimana kandungan unsur hara yang terdapat dari pupuk alami atau organik ini, berasal dari bahan bahan alami. Sedangkan pada pupuk anorganik, unsur yang dikandung berasal dari bahan sintesis atau bahan kimia yang dikombinasikan. Umumnya pupuk jenis organik akan terdiri dari pupuk kompos, gambut, kandang, rumput laut, dan juga guano. Dimana bahan baku dari pupuk tersebut bisa dari kotoran hewan, dedaunan hijau, ataupun campuran kedua jenis bahan. Biasanya dedaunan akan menghasilkan pupuk hijau, dimana pupuk ini merupakan pupuk yang berasal dari proses pelapukan tanaman. Seperti leguminosa atau kacang kacangan dan juga azola atau tanaman air yang mengandung nitrogen. Sedangkan pupuk kandang, bahan baku yang digunakan adalah kotoran hewan. Dimana kandungan unsur hara dalam pupuk jenis ini pun juga berbeda beda, tergantung dengan tidak adanya urin hewan dalam pupuk tersebut. Selain itu, juga ada jenis pupuk kompos. Yang mana pupuk satu ini berasal dari proses pelapukan bahan organik yang melalui proses biologis dengan bantuan organisme pengurai seperti bakteri, jamur dan kapang, atau mikroorganisme seperti cacing. Yang menjadi perbedaan pupuk organik dan anorganik, ialah pupuk anorganik tidak memanfaatkan bahan alami melainkan menggunakan bahan kimia pada proses pembuatannya. Dimana perpaduan antara bahan kimia yang terdapat dalam pupuk jenis ini akan menghasilkan kandungan unsur unsur makro yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Pupuk anorganik sendiri, terdiri dari pupuk anorganik tunggal dan majemuk. Pupuk jenis anorganik tunggal hanya mengandung satu jenis unsur makro, contohnya hanya mengandung nitrogen. Sedangkan untuk pupuk jenis anorganik majemuk akan memiliki kandungan unsur makro lebih dari satu, seperti perpaduan unsur nitrogen, kalium dan pospat atau perpaduan dari nitrogen dan sulfur saja. Dalam pupuk majemuk, maka unsur hara yang digunakan akan disesuaikan dengan unsur unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Kandungan dan Manfaat Pupuk Karena terbuat dari bahan bahan yang alami, sejenis pupuk kompos, pupuk hijau, dan juga pupuk kandang bisa mengandung hara mikro ataupun makro yang dibutuhkan oleh tanaman. Dalam pupuk jenis ini juga terkandung zat zat pengatur yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Sedangkan pada pupuk anorganik, hanya ada unsur unsur makro yang berasal dari bahan bahan kimia yang ditambahkan pada pupuk. Yang mana unsur hara makro pada pupuk jenis satu inipun terbatas hanya pada unsur yang ditambahkan. Misalnya, pada pupuk Urea di dalamnya hanya terdapat unsur nitrogen. Atau pada pupuk NPK yang hanya mengandung unsur fosfor, nitrogen, dan kalium. Perbedaan pupuk organik dan anorganik bisa dilihat dari kandungan di dalamnya. Pupuk alami mengandung berbagai macam unsur makro seperti karbon, oksigen, hidrogen, fosfor, nitrogen, kalium, magnesium, sulfur, dan kalium. Selain itu, pupuk alami juga mengandung berbagai jenis unsur mikro seperti klor, besi, mangan, tembaga, boron, seng, dan molibdenum. Dalam pupuk alami juga terkandung berbagai ZPT, dimana ZPT ini berperan dalam mengatur budidaya tanaman. Pasalnya ZPT merupakan hormon pengatur tumbuhan yang digolongkan dalam lima jenis, yang terdiri dari sitokinin, auksin, etilen, inhibitor, dan giberelin. Manfaat dari penggunaan pupuk anorganik, akan disesuaikan dengan unsur hara yang ada dalam pupuk. Seperti nitrogen yang lebih banyak digunakan pada tumbuhan dalam fase vegetatif untuk pertumbuhan daun, cabang, dan batang. Dimana nitrogen akan memiliki peran dalam pembentukan protein, klorofil, lemak. Sementara itu, pupuk dengan kandungan kalium akan berperan dalam membantu proses pertumbuhan protein dan karbohidrat. Lantas, apa yang menjadi perbedaan pupuk organik dan anorganik? Saat pupuk buatan memiliki manfaat yang disesuaikan dengan unsur hara yang dikandung, maka pada pupuk alami akan memberikan lebih banyak manfaat sekaligus dalam satu jenis pupuk. Pasalnya, di dalam pupuk ini sudah terdiri dari unsur hara makro maupun mikro yang sangat baik untuk pertumbuhan tanaman. Kelebihan dan Kekurangan Pupuk alami memang dikenal memiliki unsur hara mikro dan makro yang lengkap, akan tetapi kandungan tersebut jumlahnya relatif sedikit. Sehingga, pemberian pupuk satu ini harus dalam jumlah yang agak banyak. Namun sebaliknya pupuk buatan yang sedikit mengandung unsur hara dengan jumlah terbatas atau tergantung pada jumlah bahan kimia yang ditambahkan, memiliki jumlah kandungan yang lebih banyak. sehingga tidak perlu terlalu banyak saat menggunakan pupuk. Perbedaan pupuk organik dan anorganik selanjutnya, pada pupuk alami tidak hanya menyediakan unsur hara saja. tetapi juga bisa memperbaiki sifat tanah, terutama sifat biologisnya. Menggunakan pupuk alami juga bisa untuk meningkatkan suplai nutrisi yang dapat diserap oleh tanaman, serta memperbaiki dan menjaga struktur tanah. Sedangkan pupuk anorganik hanya menyediakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk buatan ini tidak dapat meningkatkan kemampuan tanah dalam menghasilkan nutrisi. Selain itu, penggunaan pupuk satu ini juga harus diberikan dalam takaran yang tepat. Sebab bisa memengaruhi karakteristik tanah. Pemakaian pupuk buatan yang berlebih, justru bisa merusak tanah. Saat memilih menggunakan pupuk alami, maka pupuk tersebut dapat menjadi penyangga pH tanah. Sehingga bisa menjaga keseimbangan pH tanah. Sedangkan, pupuk buatan sangat mungkin untuk memengaruhi keasaman tanah dan mengubahnya. Seperti pupuk dengan unsur hara sulfur, dimana unsur tersebut dengan cepat bisa mengubah keasaman tanah dengan cara menurunkan tingkat keasaman. Hal ini dikarenakan karakteristik ion sulfur di dalamnya. Sehingga penggunaan pupuk anorganik haruslah disesuaikan dengan karakteristik tanah. Dan itulah perbedaan pupuk organik dan anorganik. Demikian ulasan mengenai beberapa perbedaan yang terdapat pada pupuk organik dan pupuk anorganik. Dimana dari kedua jenis pupuk tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing. Tetapi jika digunakan dengan tepat, serta disesuaikan dengan kondisi tanaman dan tanah maka akan memberikan hasil yang maksimal. Kerusakan lingkungan yang terus-menerus terjadi membuat orang-orang mulai memperhatikan sistem pertanian selaras alam yang ramah terhadap lingkungan. Salah satunya adalah penggunaan formulasi alami. Karena terbuat dari bahan-bahan alami, menjadikannya aman bagi lingkungan. Apa saja keunggulannya? Seperti penelitian oleh Plantation Key Technology PKT, mereka menemukan setidaknya ada lebih dari 10 keunggulan menggunakan pupuk organik. Apa saja? Yuk simak! 1. Tanpa efek samping. Aman bagi tanaman meskipun digunakan terus-menerus, juga tidak memiliki kandungan yang buruk bagi kesehatan manusia. Kualitas tanamanpun lebih bagus sehingga tanaman sehat dan tidak mudah terserang penyakit. 2. Mengandung unsur mikro lebih lengkap jika dibandingkan dengan produk anorganik. 3. Mengandung asam-asam organik seperti asam humic, asam fulfic, hormon, dan enzim yang tidak terdapat pada formulasi anorganik. Kandungan ini membuatnya aman bagi tanaman, tanah, ekosistem, serta mikroorganisme. 4. Menjaga kestabilan Ph tanah. Pupuk alami memperbaiki struktur tanah dan mengurangi keasaman sehingga Ph tanah lebih stabil. 5. Mengandung makro serta mikro organisme yang punya peranan sangat penting menjaga sifat fisik dan biologi tanah. 6. Tidak membunuh bakteri dan jamur baik pada tanah yang dibutuhkan tanaman sebab tidak semua bakteri merugikan tanaman. Formulasi organik justru memberikan kehidupan bagi mikroorganisme baik yang selama ini bersahabat dengan petani. 7. Aman untuk sumber daya manusia yang mengupayakan tanaman tersebut. Sangat berbeda dengan penyemprotan bahan kimia yang dilakukan oleh wanita hamil dapat mengakibatkan cacat pada anak dan parkinson pada orang normal. 8. Aman digunakan dalam jumlah besar. Tidak menyebabkan ketergantungan atau peningkatan dosis jika dipakai terus-menerus, produk alami ini justru aman dipakai dalam jumlah besar. 9. Lebih murah sebab tidak menyebabkan ketergantungan tanah kepada pupuk. Berbeda halnya dengan bahan kimia yang jika digunakan dalam jangka waktu panjang bisa menyebabkan peningkatan kebutuhan akan penyubur tanah yang semakin tinggi sementara kondisi tanah terus memburuk. Ini membuat para petani benar-benar sangat ketergantungan. 10. Menjaga ekosistem lingkungan. Semua keunggulan formulasi organik tersebut membuatnya ramah terhadap lingkungan, malah membantu menjaga keseimbangan lingkungan. Meskipun sangat banyak keunggulan penggunaan formulasi organik, PKT Plantation Key Technology menemukan bahwa tidak semua produk alami baik bagi lingkungan dan manusia. Pupuk kompos misalnya. Karena terbuat dari bermacam-macam sampah, termasuk di dalamnya sampah plastik menjadikannya masih memiliki kandungan dioksin. Atau pupuk kandang yang mengandung mikroorganisme tertentu yang tidak selamanya baik pula bagi tanaman. Diperlukan pengolahan khusus untuk membuat formulasi organik yang benar-benar aman bagi kesehatan dan lingkungan. Bingung pilih pupuk yang tepat untuk keselamatan kebun kelapa sawit Anda? Propadu Konair Tarahubun Plantation Key Technology/PKT memiliki solusi bagi yang membutuhkan pupuk yang tepat untuk tanaman sawit anda. Kunjungi website jika memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai pupuk yang tepat untuk kelapa sawit di lahan mineral maupun lahan gambut, atau menghubungi whatsapp 0821-2000-6888.

kelebihan dan kekurangan pupuk anorganik